BRIN Kunjungi Desa Perampuan, Zubaidi: Jawaban Keseriusan Kami Membangun Desa

  • Aug 10, 2022
  • Admin Desa Perampuan

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengunjungi Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Selasa (9/8/2022).

BRIN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Indonesia melalui menteri yang membidangi urusan pemerintahan di bidang riset dan teknologi.

Rombongan BRIN sendiri disambut langsung oleh Kepala Desa Perampuan, HM Zubaidi S.Ag M.Pdi, pejabat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Lobar, Camat Labuapi, dan sejumlah Kades di Kecamatan Kediri-Labuapi.

Perekayasa Ahli Utama BRIN, Ir Sri Handoyo Mukti MT menjelaskan, tujuan Tim BRIN ke Desa Perampuan Lombok Barat yakni ingin berkolaborasi dengan Pemdes dan Pemda dalam hal riset dan menggali potensi di masing-masing wilayah.

“Misalnya di sini Desa Perampuan, sangat banyak potensi yang bisa dikembangkan. Misalnya saja, pengelolaan sampah yang bisa bernilai rupiah,” ujarnya.

Namun agar program pengelolaan sampah itu berjalan kata Sri Handoyo, Pemdes harus berkolaborasi dengan BRIN, atau Pemda khususnya BRIDA.

“Juga harus sosialisasi aktif di tengah masyarakat. Jadi ubah pola pikir masyarakat agar sampah itu bisa menjadi uang,” sarannya.

Sementara Kades Perampuan, HM Zubaidi SAg MPdi sangat berterima kasih atas kunjungan dari Tim BRIN di desanya. Dijelaskan Zubaidi, kehadiran Tim BRIN ke desanya bukan hanya lantaran potensi yang dimiliki desanya. Akan tetapi lantaran keaktifannya dalam memperjuangkan desanya agar lebih maju melalui riset dan inovasi.

“Kami juga beberapa kali ikuti sosialisasi yang diselenggarakan BRIN. Jadinya ini seperti jawaban dari BRIN atas keseriusan kami selama ini membangun desa,” ujar Kades berkepala pelontos itu.

Melalui kunjungan BRIN ini juga, Zubaidi juga berharap adanya bantuan riset terkait pengelolaan sampah di Kabupaten Lombok Barat, khususnya di Kecamatan Kediri dan Kecamatan Labuapi. Sebab kedua kecamatan ini menjadi kawasan yang terkena dampak adanya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Regional Kebon Kongok.


“Di TPA ini sudah tidak bisa diitung lagi berapa ton sampah setiap harinya. Banyaknya sampah ini harusnya bisa menjadi peluang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satunya dengan pengelolaan yang bener. Makanya kami berharap BRIN membantu kami mengatasi persoalan ini,” harapnya. (abi)